Rabu, 11 Agustus 2010

Selasa, 10 Agustus 2010

Minggu, 07 Februari 2010

GAPOKTAN BANYU METU SEJAHTERA

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya Petani Kakao di Kecamatan Padaherang memiliki areal Perkebunan Kakao rata-rata 0,2 Ha, dengan lahan yang sempit dan hasil produksi yang sedikit sehingga penerimaan pendapatan Petani Kakao sangat kecil dan paling utama diperoleh dari produk primer monokultur, sedangkan produk Multi Aktivitas Agribisnis masih relatif sedikit dikuasai Petani Kakao. Menyadari pendapatan Petani Kakao yang diperoleh dari produk monokultur sangat minim dan tidak mampu mensejahterakan Petani Kakao di Kecamatan Padaherang, maka pembangunan Perkebunan Kakao Rakyat dilakukan melalui pendekatan kawasan pengembangan basis Perkebunan Kakao multi aktivitas, yaitu wilayah pembangunan basis Perkebunan Kakao sebagai Pusat pertumbuhan melalui pengembangan sistem dan usaha Multi Aktivitas Agribisnis yang berkelanjutan dengan fokus diarahkan pada pengembangan produk yang berdaya saing. Dalam pendekatan Multi Aktivitas Agribisnis pada hakekatnya menekankan pada tiga hal sebagai berikut : 1.Pendekatan pembangunan ditingkatkan dari pendekatan Produksi Monokultur ke pendekatan Multi Aktivitas Agribisnis, dengan demikian aspek usaha dan pendapatan menjadi dasar pertimbangan utama. 2.Pembangunan Agribisnis Perkebunan Kakao Rakyat bukan semata pembangunan sektoral, namun terkait dengan sektor lain (lintas sektoral). 3.Pembangunan agribisnis bukan pengembangan komoditas secara parsial, melainkan sangat terkait dengan pembangunan wilayah, pengembangan jejaring (net working) dan ketentuan lain yang menunjang pengembangan kawasan Perkebunan Kakao Rakyat perdesaan yang berkaitan dengan upaya Mengurangi pengangguran, Meminimalisir Urbanisasi dan pada akhirnya untuk peningkatan kesejahteraan Petani Kkakao perdesaan di Kecamatan Padaherang. Untuk itu salah satu usulan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah melalui Program Gerakan Multi Aktifitas Agribisnis GEMAR-B Basis Komoditi Perkebunan Kakao Rakyat. Melalui GEMAR ini diharapkan membuka lapangan kerja, mengurangi Urbanisasi dan nilai tambah yang diperoleh Petani Kakao Kecamatan Padaherang akan lebih meningkat sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya beli masyarakat pada umumnya. B. Perumusan Masalah 1. Pada umumnya Petani Kakao di Kecamatan Padaherang memiliki areal Perkebunan Kakao rata-rata 0,2 Ha. 2. Dengan lahan sempit yang dimiliki Petani Kakao dan hasil produksi yang sedikit, pendapatan Petani kakao di Kecamatan Padaherang sangat kecil per KK rata-rata kurang dari Rp. 2.000.000,- per tahun (Rp. 166.666,-/bln/KK). 3. Mayoritas Petani Kakao di Kecamatan Padaherang mendapatkan Hasil dari produk primer monokultur, sedangkan produk Multi Aktivitas Agribisnis masih relatif sedikit dikuasai Petani Kakao. 4. Sub sektor peternakan di Kecamatan Padaherang masih didominasi oleh peternak kecil yang dikelola sendiri-sendiri tidak berkelompok sehingga tidak memenuhi skala usaha. 5. Rendahnya penguasaan teknologi dan informasi peternakan bagi petani di Kecamatan Padaherang. 6. Terbatasnya alokasi permodalan yang mudah untuk pengembangan peternakan di Kecamatan Padaherang dari lembaga keuangan. 7. Di Kecamatan Padaherang belum terintegrasinya usaha peternakan dengan sektor lain. C. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan a. Membangun aktivitas usaha tani kakao terpadu multi sektor dalam satu kawasan yang terintegrasi di Kecamatan Padaherang. b. Membuka Lapangan Kerja Baru. c. Membangun berbagai kegiatan usaha pertanian di Kecamatan Padaherang, yang berkaitan satu sama lain, saling menguatkan dan menghasilkan nilai tambah serta memiliki daya saing, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. d. Meningkatkan Pendapatan Petani Kakao dan daya beli petani Kecamatan Padaherang melalui kegiatan usaha Multi Aktivitas Agribisnis secara berkelanjutan. e. Mengembangkan usaha agribisnis dan agroindustri Perkebunan Kakao Rakyat Perdesaan di Kecamatan Padaherang. f. Meningkatkan kemandirian dan kerjasama kelompok tani Kakao di Padaherang. 2. Sasaran a. Terbangunnya aktivitas usaha tani kakao terpadu multi sektor dalam satu kawasan yang terintegrasi di Kecamatan Padaherang. b. Terwujudnya lapangan kerja baru di Kecamatan Padaherang. c. Terbangunnya berbagai kegiatan usaha pertanian di Kecamatan Padaherang, yang berkaitan satu sama lain, saling menguatkan dan menghasilkan nilai tambah serta memiliki daya saing, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. d. Terwujudnya peningkatan Pendapatan dan daya beli petani kakao Kecamatan Padaherang melalui kegiatan usaha Multi Aktivitas Agribisnis secara berkelanjutan e. Terwujudnya usaha agribisnis dan agroindustri Perkebunan Kakao Rakyat Perdesaan di Kecamatan Padaherang f. Terwujudnya kemandirian dan kerjasama kelompok tani Kakao di Kecamatan Padaherang. D. Indikator Kinerja 1. Aspek Usaha Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Rakyat : a. Stabilitas Produksi. b. Stabilitas Pasar. c. Stabilitas Pendapatan. d. Kepemilikan Asset. 2. Aspek Kelembagaan : a. Terbentuk kelembagaan Petani-Pekebun-Peternak tingkat lokal yang mandiri sebagai jaminan kelanjutan program GEMAR-B ”Kampoeng Agribisnis GEMAR-B”. b. Fungsi struktur kelembagaan Petani-Pekebun-Peternak berjalan. c. Mampu membiayai operasionalnya sendiri. d. Muncul partnership (sinergi) dengan Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan pihak-pihak terkait 3. Aspek Mental Spiritual : a. Etos Kemandirian, Etos kerja, keinginan dan kesungguhan untuk bekerja. b. Tidak mudah putus asa. c. Tidak selalu bergantung pada orang/pihak lain. d. Intelektual-Spiritual : e. Tingkat ketaatan pada aturan Agama. f. Kemampuan menyampaikan sikap dan memegang prinsip. g. Kemampuan menganalisa dan menyelesaikan masalah. 4. Marketing Pemasaran (Marketing) adalah program yang membingkai seluruh aktivitas agar mampu diserap pasar. Dalam rantai pemasaran hasil Pertanian / Perkebunan / Peternakan, posisi marketing board berfungsi sebagai channeling (perantara) antara Petani dengan pasar, sehingga harga Komoditi Pertanian/Perkebunan/Peternaka di petani akan mengikut harga pasar. Selain itu, program marketing juga meliputi sosialisasi hal-hal yang berhubungan dengan Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan pelatihan untuk peningkatan kapasitas SDM Petani/Pekebun/Peternak. Beberapa Program Marketing Adalah : a. Penjualan Hasil Pertanian/Perkebunan/Peternakan. b. Penjualan Biji Kakao Fermented c. Penjualan Bibit Tanaman dan Ternak Unggul. d. Penjualan Makanan Olahan e. Penjualan Kerajinan Tangan f. Penjualan Barang Setengah Jadi g. Penjualan Ternak untuk Akikah h. Penjualan Ternak untuk Kurban i. Pakan Ternak Dalam Bentuk Konsentrat dari Limbah Pertanian dan Perkebunan j. Penjualan Pupuk Kandang/Pupuk Organik dan Biogas. 5. Seminar Tujuan program ini adalah untuk mensosialisasikan dan advokasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Rakyat. Beberapa seminar yang dapat diselenggarakan antara lain : a. Seminar Tentang Undang-Undang / Kebijakan Pemerintah pada Pengembangan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan. b. Temu Usaha. 6. Pelatihan a. Pelatihan Penanganan Hama dan Penyakit pada Tanaman/Ternak. b. Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan. c. Pelatihan Pengolahan Limbah Hasil Pertanian, Perkebunan, Ternak. d. Pelatihan Teknik Formulasi Makanan Olahan. e. Pelatihan Teknik Formulasi Pupuk Organik f. Pelatihan Teknik Formulasi Pakan Ternak. g. Pelatihan Teknik Sinkronisasi Birahi dan Inseminasi Buatan. h. Pelatihan Pemasaran Hasil Pertanian / Perkebunan / Peternakan. i. Pelatihan Pemberdayaan Kelompok Tani Petani-Pekebun-Peternak. E. Keberlanjutan Kegiatan Untuk keberlanjutan Kegiatan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR-B) di Gapoktan Banyu Metu Sejahtera melalui ” Kampoeng Agribisnis GEMAR-B ” baik secara sendiri maupun kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Perusahaan Swasta, Lembaga Pemerintah, maupun Asosiasi senantiasa melakukan terobosan dan pengembangan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan / Peternakan. Program Pokok kegiatan Gapoktan Banyu Metu sejahtera untuk Keberlanjutan GEMAR-B melalui Pengembangan ” Kampoeng Agribisnis GEMAR-B ” adalah : 1. Pembibitan, Tujuanya adalah meningkatkan Kualitas Bibit Tanaman Kakao dan Ternak Sapi, Kambing dan Itik yang dibudidaya oleh masyarakat di ” Kampoeng Agribisnis GEMAR-B ” yaitu : a. Bibit Unggul Tanaman (Bibit Kakao, Bibit Padi) b. Bibit Unggul Ternak (Bibit Sapi, Bibit Kambing, Bibit Itik). 2. Pengolahan Hasil Tujuan adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di ” Kampoeng Agribisnis GEMAR-B ” dengan produksi Bahan Baku menjadi Bahan Setengah Jadi atau menjadi Bahan Jadi berikut Turunannya. a. Kakao Biji Kakao Fermentasi, Tepung Cokelat, Pasta / Lemak Cokelat, Makanan Olahan Cokelat, Limbah Kulit Buah dan Daun (Pakan Ternak) b. Padi Beras berikut turunannya (Tepung, Makanan Olahan, dll), Sekam berikut turunannya (Briket, Kompos, Kertas, dll), Dedak Untuk Pakan Ternak, Limbah / Jerami (Pakan Ternak). Gapoktan Banyu Metu Sejahtera c. Kambing, Daging berikut turunannya (sate, gule, abon, dll), Kulit Kambing berikut turunannya (kerupuk, kerajinan tangan, dll), Bulu Domba berikut turunannya (kerajinan tangan, pakaian, dll), Susu Kambing berikut turunannya (keju, makanan olahan, dll), Limbah (Pupuk Kandang / Pupuk Organik). d. Itik Daging berikut turunannya (Sate, Bebek Bakar, Abon, dll), Telur berikut turunannya (DOD, Telur Asin, Makanan Olahan, dll), Limbah (Pupuk Kandang / Pupuk Organik). e. Sapi Daging berikut Turunannya (Abon, Sate, dll), Kulit berikut turunannya (Makanan Olahan, Kerajinan Tangan, dll), Limbah (Pupuk Kandang / Pupuk Organik, Biogas) 3. Pakan Ternak, Tujuannya adalah mendapatkan sumber pakan baik jenis dan formulasinya yang efektif untuk peningkatan produksi ternak dan efisien secara biaya. 4. Teknologi, Tujuannya adalah mendapatkan teknologi tepat guna yang dapat diimplementasikan pada Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Rakyat di ” Kampoeng Agribisnis GEMAR-B ” untuk efisiensi dan efektivitas dalam on farm maupun off farm. 5. Manajemen, Tujuannya adalah mendapatkan pola manajemen Pertanian, Perkebunan dan Peternakan baik skala rumah tangga maupun skala menengah (Agribisnis). 6. Veteriner, Tujuannya mendapatkan bahan medis dan teknik penanganan kesehatan hewan yang murah, mudah, dan efektif.. 7. Pemberdayaan Petani, Pekebun dan Peternak: a. Kaderisasi b. Dukungan Teknis c. Pengelolaan Sistem d. Metode e. Pendampingan f. Partisipasi peserta program